Jumat, 19 Oktober 2012

iffah

IFFAH " Lambang Kemuliaan Wanita "
Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Wanita yg cantik? Banyak. Akan tetapi, apakah semua mereka itu mulia dan bahagia dengan kecantikan yg mereka miliki? Alangkah banyaknya kita lihat wanita cantik tapi hina.Tidak sedikit wanita berparas menawan, tapi sengsara.



Berarti kecantikan fisik tidak menjamin seseorang akan mulia dan bahagia. Karena kecantikan itu akan mengeriput seiring dengan berjalannya waktu. Punah seiring dengan datangnya ajal.

Tapi ada satu kecantikan yg hakiki, kecantikan yg tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan, kecantikan yg lebih anggun daripada rembulan malam dan kecantikan yg tak akan punah dengan berakhirnya kehidupan. Itulah kecantikan yg dimiliki oleh Wanita Sholehah.

Wanita Sholehah adalah wanita yg mampu meraih kemuliaan bukan dengan kecantikan wajah. Bukan pula dengan keelokan tubuh. Tidak juga dengan banyaknya perhiasan.

Dalam Islam, ketiga hal tersebut adalah fitnah (ujian) bagi wanita, yg disamping bisa membawanya menuju kemuliaan, juga bisa menyeretnya ke lembah kebinasaan. Sehingga tidak sedikit kita lihat, banyak wanita yg terjebak dengan anggapan bahwa keelokan fisik adalah segala-galanya.

Sesungguhnya kemuliaan yg diraih seorang Wanita Sholehah adalah kerana kemampuannya untuk menjaga martabatnya (‘iffah) dengan hijab serta iman dan takwa.

Ibarat sebuah bangunan, ia akan berdiri lama jika mempunyai pondasi yg kokoh. Andaikan pondasi sebuah bangunan itu tidak kokoh, maka seindah dan semegah apapun, pasti akan cepat runtuh. Begitu juga dengan iffah yg dimiliki oleh seorang wanita, dengan iman dan takwa merupakan pondasi dasar untuk meraih kemulian2 lain.

Dengan iffah, seorang muslimah akan selalu menjaga akhlaknya.Salah satu ciri bahwa imannya kuat adalah kemampuannya memelihara rasa malu. Sebagaimana terukir dalam hadis Nabi Sallallahu 'alaihi Wasallam. :

”Malu dan iman itu saling bergandengan, jika hilang salah satunya, maka hilanglah bagian yang lain.”
(HR. Hakim dan At-Thabari).

Adanya rasa malu, membuat segala tutur kata dan tindakannya terjaga. Ia tidak akan melakukan sesuatu yg menyimpang dari bimbingan Al-Quran dan Sunnah. Sehingga dengan akhlak yg dimiliki, ia lebih harum daripada kesturi.

Tidak ada dalam sejarah, seorang Wanita Sholehah centil, suka jingkrak2 dan menjerit-jerit saat mendapatkan kesenangan. Ia akan sangat menjaga setiap tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yg penuh makna dan bermutu tinggi.

Dengan iffah, apapun ibadah yg dilakukan penuh dengan keikhlasan.Ketika memberikan senyuman kepada orang lain, tetap proporsional(pada tempatnya). Tidak semua laki2 yg dijumpai diberikan senyuman manis, kerana senyumnya adalah senyum ibadah yg ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain.

Kerana iffah, seorang muslimah bisa lebih bersabar dengan musibah2 yg menimpa diri dan yg datang bertubi-tubi. Kerana sesungguhnya ia yakin, indahnya hidup akan terasa dengan adanya kesulitan dan rintangan.

Ia sepenuhnya percaya bahwa bersama kesulitan itu ada kemudahan. Ia benar2 meresapi, bahwa jika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan mendatangkan cobaan kepadanya. Dan siapa yg rela dengan ujian itu, maka ia akan memperoleh ridha dari Allah. Ia akan selalu mengambil hikmah dari setiap kejadian2 di sekelilingnya.

Mulialah Wanita Sholehah. Di dunia, ia akan menjadi cahaya bagi keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Jika ia wafat, Allah akan menjadikannya bidadari di surga.

Kemuliaan Wanita Sholehah digambarkan Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam . dalam sabdanya, “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita salehah.” (HR. Muslim).

Jika ingin mendapatkan kemuliaan sebagai Wanita Sholehah, maka
sesungguhnya kemuliaan itu hanya dapat diraih manakala ia memiliki kemampuan untuk menjaga martabatnya dengan iman, menerima semua karunia yg Allah berikan, menghijab dirinya dari kemaksiatan, menghiasi semua aktivitasnya dengan ibadah dan memberikan yg terbaik terhadap sesama.

Seorang wanita yang mampu melakukan itu, ia akan mulia disisi Allah dan terhormat di hadapan manusia.

Belajarlah dari lingkungan sekitar dan ambil ilmu dari mereka.Kita juga dapat mencontohi kepribadian dari figur2 mulia yg mendapa tempat terhormat di tengah2 umat hingga kini.

Khadijah ra. misalnya yg namanya terus berkibar sampai sekarang bahkan setiap anak wanita dianjurkan untuk meneladaninya.Begitu pun Aisyah ra., salah seorang istri Nabi dan juga seorang cendikiawan muda.

Masih banyak wanita mulia yg berkarya untuk umat pada masa2 berikutnya. Keharuman dan keabadian nama mereka disebabkan oleh kemampuan mengembangkan kualitas diri, menjaga iffah (martabat), dan memelihara diri dari kemaksiatan.

Sinar kemuliaan mereka muncul dari dalam diri, bukan fisik. Sinar inilah yg lebih abadi. Bagi mereka, fisik hanya perhiasan saja yg pada waktunya akan hancur, sehingga fisik seperti apapun tidak banyak mempengaruhi kehidupan mereka. Wallâhu a’lam Bishawab,

By : Wanita sholehah
Editing : Syafia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar